SAYA TERMASUK YANG MANA?
Oleh: Drs. H. Nur Alam, MA
Hari Rabu ini taggal 25 Nopember 2020, diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) Ke-75 Tahun 2020 oleh masyarakat Indonesia.
Melalui event bersejarah ini, diselenggarakan berbagai kegiatan yang bermakna di sekolah-sekolah secara nasional (Seperti Webinar Pendidikan, Edukasi Virtual, Education Podcast , Lomba-Lomba Edukatif, Aksi Sosial, Aksi Kreatif, dlsb.).
Berbicara tentang profesi guru tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang berilmu, berwawasan luas di bidang tertentu dan berjasa mengantarkan peserta didiknya kepada kebaikan, kesuksesan, keshalehan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Karena memang profesi seorang guru adalah sebagai pengajar dan pendidik profesional di lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu dan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik di tingkat dasar maupun menengah.
Begitu mulianya profesi seorang guru dibanding profesi lainnya. Sampai Abu Hurairah berkata bahwa Rasullah pernah bersabda berikut ini :
“Dunia dan seluruh isinya dilaknati, kecuali zikir mengingat Allah, taat pada-Nya, orang yang berilmu dan orang yang belajar ilmu.”
(HR. Ibnu Majah)
Lewat hadits tersebut, Rasulullah ingin menegaskan bahwa dunia dan isinya sangat dicela, sangat tidak terpuji, kecuali orang yang rajin berzikir, orang yang taat kepada Allah, orang yang berilmu (guru), dan orang yang mau belajar (peserta didik).
Ditegaskan pula dalam hadits lain, dari Hasan Al Basri, dari Abu Darda’, ia berkata:
“Jadilah seorang ‘alim (guru) atau seorang yang mau belajar (peserta didik), atau seorang yang sekedar mau mendengar ilmu, atau seorang yang sekedar suka dengan ilmu, janganlah menjadi orang yang kelima. Siapakan orang yang kelima itu? Mereka adalah orang yang beramal asal-asalan tanpa ilmu.”
Untuk menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan, terlebih lagi di zaman modern sekarang ini. Diperlukan istiqamah dalam keuletan, kesabaran, kedisiplinan, kejujuran, profesionalitas dan motivasi diri yang kuat.
Tapi yang lebih penting dari itu semua adalah diperlukan sosok guru yang inspiratif. Seperti ucapan William Arthur, “The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.”
Guru yang biasa saja hanya menyampaikan pelajaran, guru yang baik bisa menjelaskan pelajaran, guru yang super dapat mendemonstrasikan pelajaran, tapi guru yang hebat mampu mengispirasi peserta didiknya.
Guru yang inspiratif sejatinya mampu memfasilitasi peserta didiknya untuk kreatif (creativity), berpikir kritis (critical thinking), komunikatif (communication) dan kolaboratif (collaboration), sebagai tuntutan pendidikan kecakapan hidup (life skills) di era 5.0
Simpulan
Saya termasuk yang mana? Jawabannya adalah yang ditanya lebih tahu dari yang bertanya (Al-Mas’uul A’lam Minas Saai’l). Betapa mulianya orang-orang yang berprofesi sebagai guru, sampai-sampai Rasullah sangat memuji dan menggolongkannya sebagai pewaris para Nabi.
Mari kita muliakan profesi keguruan ini. Jangan kotori profesi mulia ini dengan akhlaq-akhlaq tercela.
Selamat Mensyukuri Hari Guru Nasional (HGN) Ke-75 Tahun 2020, semoga Antum tetap semangat berprofesi sebagai guru, dibarengi dengan kinerja yang ikhlas dan berkualitas.
Fastabiqul Khairaat
—————————————————
Kranggan Permai,
10 Rabi’ul Akhir 1442 H.
25 Nopember 2020 M.